Senin, 07 Agustus 2023

upaya menjaga kesehatan pencernaan manusia

Organ pencernaan harus dijaga untuk mewujudkan hidup yang lebih sehat. Bagaimana cara memelihara organ pencernaan? Simak berbagai tipsnya di sini.

Cara Alami Menjaga Kesehatan Pencernaan

Siapa pun dapat mengalami berbagai gejala pencernaan yang sesekali mengganggu. Misalnya, nyeri perut, asam lambung berlebih, maag, mual, konstipasi, hingga diare.

Ketika berbagai gejala ini sering terjadi, tentu akan mengganggu aktivitas dalam keseharian Anda. Namun, jangan khawatir, ada beberapa cara memelihara organ pencernaan agar masalah di atas tidak terjadi pada Anda.

Selengkapnya, simak ulasannya berikut ini.

1. Konsumsi Makanan Bernutrisi

Di zaman modern, makanan mengalami begitu banyak pemrosesan yang mampu meningkatkan risiko gangguan pencernaan.

Mengonsumsi diet rendah pengawet, lemak trans, serta pemanis buatan dapat memperbaiki pencernaan dan melindungi dari gangguan pencernaan.

2. Konsumsi Cukup Serat

Gerakan usus akan rutin dan tidak terhambat apabila Anda mengonsumsi diet tinggi serat. Serat terbagi menjadi 3, yakni serat larut air, serat tidak larut air dan prebiotik.

Serat larut air ditemukan dalam kacang-kacangan, biji-bijian dan oats, sedangkan serat tidak larut air dapat ditemukan di dalam sayur dan gandum utuh.

Prebiotik banyak ditemukan dalam berbagai buah, sayuran, dan akan dicerna oleh bakteri baik dalam usus, sehingga mengurangi risiko peradangan usus.

3. Perbanyak Lemak Sehat

Konsumsilah lemak sehat yang cukup akan membantu penyerapan beberapa nutrisi yang larut dalam lemak, salah satunya Omega-3.

Omega-3 mampu yang ditemukan dalam ikan berlemak seperti salmon, makarel, sarden, serta beberapa kacang-kacangan mampu mengurangi peradangan dan menurunkan risiko peradangan usus.

4. Cukupi Kebutuhan Cairan

Apabila Anda kekurangan minum air putih, BAB tidak akan lancar setiap harinya. Ini nantinya akan menyebabkan konstipasi.

Cukupi kebutuhan cairan dengan mengurangi minuman berkafein dan meningkatkan konsumsi buah dan sayuran berkadar air tinggi.

Contoh makanan yang dapat melancarkan dan menyehatkan pencernaan, antara lain timun, melon, tomat, seledri, dan stroberi.

5. Kelola Stres

Ketika tubuh dalam keadaan stres, hal ini berpengaruh terhadap pencernaan. Berhubungan dengan peradangan usus, konstipasi, bahkan diare.

Mengurangi stres dengan meditasi dan latihan relaksasi telah menunjukkan perbaikan gejala gangguan pencernaan.

Artikel Lainnya: Gangguan Pencernaan yang Rentan Dialami Anak

6. Makan dengan Khusyuk

Hentikan segala aktivitas ketika Anda butuh makan. Segala aspek makanan seperti tekstur, suhu, dan rasa akan lebih Anda ketahui ketika tidak menyambi makan bersama aktivitas lain.

Misalnya, bermain gawai, menonton, dan bermain. Dengan demikian, gangguan pencernaan seperti kembung dan maag akan jarang terjadi.

7. Kunyah Makanan dengan Baik

Mengunyah makanan akan membuatnya lebih mudah dicerna. Ketika mengunyah, kelenjar liur dalam mulut akan memproduksi air liur yang dibutuhkan untuk mencampur berbagai makanan di dalam lambung kelak.

8. Olahraga Teratur

Olahraga rutin mampu memperbaiki pencernaan dan mengurangi gejala konstipasi. Tak hanya itu, olahraga juga mampu mencegah terjadinya berbagai kondisi peradangan usus.

Dengan rutin berolahraga, Anda akan merasakan BAB lebih teratur dan minim keluhan pada pencernaan.

9. Dengarkan Tubuh Anda

Ketika Anda sedang emosional atau cemas, Anda akan cenderung tidak memerhatikan apakah sudah merasa lapar maupun kenyang.

Meluangkan waktu untuk merasa rileks dan memerhatikan diri sendiri akan mengurangi gejala gangguan pencernaan.

Artikel Lainnya: Daftar Vaksin untuk Pencernaan yang Sebaiknya Tak Dilewatkan

10. Hentikan Kebiasaan Buruk

Beberapa kebiasaan buruk yang sering kali tidak disadari memengaruhi kesehatan pencernaan, misalnya adalah merokok dan mengonsumsi terlalu banyak alkohol. Begitu pula makan ketika sudah larut malam.

Posisi tubuh setelah makan pun perlu diperhatikan. Setidaknya beri waktu 3-4 jam setelah makan sebelum berbaring dan tidur agar makanan berpindah dari lambung ke usus kecil.

Perubahan dalam diet dan gaya hidup dapat memperbaiki kesehatan pencernaan apabila Anda sesekali mengalami gejala gangguan pencernaan, maupun gejala yang sudah dialami sejak lama.


sumber: https://www.klikdokter.com/info-sehat/pencernaan/cara-alami-menjaga-kesehatan-pencernaan

gangguan pada sistem pencernaan

 

Jenis-Jenis Gangguan pada Sistem Pencernaan

Ada banyak jenis gangguan yang bisa terjadi pada sistem pencernaan manusia. Berikut ini beberapa di antaranya:

1.Maag

Gangguan ini ditandai dengan rasa tidak nyaman pada perut, yang umumnya ringan dan muncul ketika mengonsumsi makanan atau minuman tertentu, serta saat terlambat makan. Pada kebanyakan kasus, maag bisa diatasi dengan memperbaiki pola makan dan menghindari hal-hal yang memicunya.

2.GERD (Gastroesophageal Reflux Disease)

Ditandai dengan naiknya asam dari lambung ke kerongkongan (esofagus). Gangguan pencernaan ini terjadi karena longgar atau tidak menutup dengan baiknya katup antara esofagus dan lambung. 

Asam dari lambung yang naik ke esofagus bisa menyebabkan iritasi. Itulah sebabnya ketika gejala GERD kambuh, pengidapnya mengalami sensasi panas di dada, mual, muntah, kesulitan menelan, dan batuk. 

3.Tukak Lambung

Gangguan sistem pencernaan yang satu ini ditandai dengan adanya luka lepuh pada dinding lambung. Penyebabnya adalah infeksi bakteri H. pylori atau efek samping dari konsumsi obat antiinflamasi non-steroid.

Ketika mengalami tukak lambung, gejala yang umum dialami adalah sakit perut bagian atas dan kembung. Selain itu, gejala lain yang juga dapat terjadi adalah mual, muntah, hilangnya nafsu makan, hingga warna feses yang menghitam.

Baca juga: 4 Gangguan Pencernaan Saat Hamil dan Cara Mengatasinya

4.Diare

Cukup umum terjadi, diare adalah kondisi ketika frekuensi buang air besar meningkat, dengan tekstur feses yang encer. Pada beberapa kasus, dapat juga disertai sakit perut, mual, hingga adanya darah di feses. 

Penyebab dari diare sangat beragam. Bisa jadi karena konsumsi makanan yang telah terkontaminasi bakteri atau parasit, efek samping obat (seperti antibiotik), hingga prosedur medis (misalnya operasi pada area perut).

5.Sembelit

Kebalikan dari diare, sembelit terjadi ketika seseorang buang air besar kurang dari tiga kali per minggu dengan tekstur feses yang keras. Gangguan pencernaan ini bisa terjadi karena banyak hal.

Misalnya, kurang minum air putih dan konsumsi makanan berserat, hingga pengaruh obat-obatan (seperti antasida atau obat antiinflamasi nonsteroid).

6.Inflammatory Bowel Disease (IBD)

IBD terjadi ketika ada luka melepuh kronis di saluran pencernaan, umumnya pada usus besar. Gangguan ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu penyakit Crohn dan kolitis ulseratif.

Gejala yang bisa timbul ketika mengalami IBD adalah sakit perut, diare, feses yang disertai darah, demam, kelelahan, penurunan berat badan, hingga kekurangan gizi (malnutrisi). Penyebab dari gangguan pencernaan ini belum diketahui secara pasti.

Baca juga: Tips Menjaga Kesehatan Pencernaan Bayi

7.Irritable Bowel Syndrome (IBS)

Ini adalah gangguan pencernaan kronis pada usus besar. Penyebabnya belum diketahui secara pasti, tetapi sejumlah faktor memengaruhi risiko seseorang untuk mengalaminya, seperti kontraksi otot usus, peradangan, infeksi berat, hingga perubahan bakteri di usus.

Gejala IBS yang umum terjadi adalah nyeri atau kram perut, kembung, diare atau sembelit, dan adanya lendir pada feses. Gejala-gejala tersebut umumnya dipicu oleh konsumsi makanan tertentu, stres, maupun perubahan hormon.




sumber:https://www.halodoc.com/artikel/kenali-7-gangguan-pada-sistem-pencernaan-manusia

sistem pencernaan manusia

 “Organ pada sistem pencernaan memiliki peran penting dalam proses mengolah makanan hingga menjadi energi. Proses ini terbilang sangat kompleks, sehingga menjaga kesehatan setiap organ dalam sistem pencernaan menjadi hal yang penting.”

10 Jenis Organ Pencernaan Manusia dan Fungsinya

Halodoc, Jakarta – Organ dalam sistem pencernaan manusia bekerja bersama untuk memecah makanan menjadi molekul yang berfungsi untuk memberi energi dan nutrisi pada tubuh. Sistem ini memiliki beberapa organ, mulai dari mulut, kerongkongan, lambung, usus, hingga anus. 

Tidak hanya membantu mencerna makanan, beberapa organ juga berfungsi untuk menghasilkan hormon dan bahan kimia yang sama pentingnya untuk pencernaan. Inilah sebabnya, menjaga agar organ sistem pencernaan tetap sehat dan mampu bekerja dengan optimal menjadi hal yang penting. 

Organ pada Sistem Pencernaan Manusia

Organ utama yang menyusun sistem pencernaan manusia (menurut fungsinya) adalah mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus. 

Sementara itu, organ pendukung lainnya adalah pankreas, kandung empedu dan hati. 

1. Mulut, organ awal sistem pencernaan

Mulut adalah organ paling awal dari saluran pencernaan. Saat makan, kamu akan mengunyah makanan menjadi potongan-potongan yang lebih kecil.

Air liur akan bercampur dengan makanan dan mulai memecahnya menjadi bentuk yang membuat tubuh lebih mudah menyerap dan menggunakannya.

Lalu, ketika menelan, lidah akan memasukkan makanan ke tenggorokan dan kerongkongan.

2. Kerongkongan

Selanjutnya adalah kerongkongan yang terletak pada tenggorokan, tepatnya dekat trakea.

Organ ini berfungsi menerima makanan dari mulut saat menelan. Selain itu, ada pula epiglotis, lipatan kecil pada sisi atas tenggorokan saat menelan untuk mencegah tersedak. 

Ketika memasuki kerongkongan, berlangsung serangkaian kontraksi otot yang bernama gerak peristaltik. Gerak ini akan mengantarkan makanan ke perut atau lambung. 

Namun, pertama-tama, otot seperti cincin pada bagian bawah kerongkongan yang bernama sfingter esofagus bagian bawah harus rileks untuk membiarkan makanan masuk.

Kemudian, sfingter akan berkontraksi dan mencegah isi perut mengalir kembali ke kerongkongan.

3. Lambung

Lambung adalah organ sistem pencernaan manusia yang sangat penting. Organ ini berbentuk seperti kantong yang menampung makanan saat sedang bercampur dengan enzim lambung.

Selanjutnya, enzim-enzim ini melanjutkan proses pemecahan makanan menjadi bentuk yang lebih kecil. 

Sementara itu, sel-sel pada lapisan perut mengeluarkan asam dan enzim yang kuat untuk proses pemecahan. Ketika penyerapan makanan yang masuk sudah cukup, makanan sisa akan menuju ke usus kecil. 

Lambung merupakan salah satu organ yang rentan mengalami masalah pencernaan. Maka dari itu, ketahui Masalah Umum yang Mengganggu Kesehatan Pencernaan.

4. Usus halus

Bagian selanjutnya dari organ pencernaan manusia adalah usus halus. Bagian ini terdiri dari tiga segmen, yaitu duodenum, jejunum, dan ileum. Ini adalah tabung otot panjang yang memecah makanan menggunakan enzim dari pankreas dan empedu. 

Tidak hanya kerongkongan, gerak peristaltik juga berlangsung pada organ ini, untuk memindahkan makanan dan mencampurnya dengan cairan pencernaan dari pankreas dan hati.

Duodenum atau usus 12 jari adalah segmen pertama dari usus kecil, yang bertanggung jawab atas proses pemecahan makanan. 

Sementara itu, jejunum dan ileum bertanggung jawab untuk penyerapan nutrisi ke dalam aliran darah.

Isi usus halus mulai setengah padat dan berakhir dalam bentuk cair setelah melewati organ. Setelah penyerapan nutrisi selesai, cairan sisa makanan akan melewati usus kecil dan masuk ke usus besar.

5. Pankreas 

Pankreas berfungsi untuk menghasilkan enzim pencernaan ke dalam duodenum yang memecah protein, lemak dan karbohidrat.

Organ satu ini juga bertugas membuat insulin, meneruskannya langsung ke aliran darah. Insulin adalah hormon utama dalam tubuh untuk metabolisme gula.

6. Hati

Hati atau liver memiliki banyak fungsi. Namun, fungsi utamanya sebagai organ sistem pencernaan manusia adalah memroses nutrisi dari penyerapan di usus kecil.

Empedu yang berasal dari organ hati akan masuk ke usus kecil. Zat ini memainkan peran penting dalam mencerna lemak dan beberapa vitamin.

7. Kantong empedu

Berikutnya, kantong empedu yang berfungsi menyimpan dan mengonsentrasikan empedu dari organ hati.

Selanjutnya, organ ini akan melepaskannya ke duodenum pada usus kecil untuk membantu menyerap dan mencerna lemak.

8. Usus besar

Dalam sistem pencernaan manusia, usus besar menjadi organ yang berfungsi untuk memroses limbah dan mengosongkan usus dengan mudah dan nyaman. Bentuk dari organ ini adalah tabung otot panjang yang menghubungkan usus kecil ke rektum.

Biasanya, perlu waktu sekitar 36 jam untuk feses melewati usus besar. Feses sendiri sebagian besar adalah sisa makanan dan bakteri.

Bakteri “baik” ini melakukan beberapa fungsi yang berguna, seperti mensintesis berbagai vitamin, memroses produk limbah dan partikel makanan, serta melindungi dari bakteri berbahaya. 

9. Rektum 

Rektum adalah ruang lurus sepanjang 20 sentimeter yang menghubungkan usus besar ke anus. Fungsi organ sistem pencernaan manusia ini adalah menerima feses dari usus besar.

Selanjutnya, rektum akan memberi sinyal ke tubuh bahwa ada feses yang harus keluar dan menahan feses sampai terjadi evakuasi. 

10. Anus

Anus adalah bagian terakhir dari sistem pencernaan manusia. Organ ini berupa saluran sepanjang 5 sentimeter yang terdiri dari otot dasar panggul dan dua sfingter anal (internal dan eksternal).

Lapisan anus bagian atas mampu mendeteksi isi rektum dan memungkinkan kamu mengetahui apakah isinya cair, gas atau padat.

Anus memiliki otot sfingter yang penting untuk mengontrol feses. Sementara itu, otot dasar panggul akan membentuk sudut antara rektum dan anus yang mencegah feses keluar ketika belum waktunya. 

Ketahui Proses Tubuh Mencerna Makanan

Selain mengetahui organ-organ dalam sistem pencernaan, kamu juga perlu mengetahui bagaimana proses tubuh mencerna makanan berikut ini:

1. Mulai dari mulut

Proses pencernaan dimulai di mulut. Makanan akan terkunyah dan bercampur dengan air liur yang mengandung enzim amilase. Jenis enzim ini membantu memecah karbohidrat menjadi gula yang lebih sederhana.

2. Menuju kerongkongan

Setelah terkunyah sempurna, makanan yang telah berbentuk bolus akan masuk ke kerongkongan. Organ ini akan mendorong bolus menuju lambung melalui gerakan kontraksi otot yang bernama peristaltik.

3. Pencernaan di lambung

Sesampainya di lambung, makanan akan tercampur dengan asam lambung dan enzim pencernaan pepsin. Asam lambung membantu mengaktifkan pepsin untuk memecah protein menjadi peptida dan asam amino.

Agar sistem pencernaan bisa bekerja dengan optimal, ketahui Cara Optimalkan Fungsi Sistem Pencernaan pada Tubuh.

4. Ke usus halus

Usai lambung selesai mencerna makanan, makanan dalam bentuk cairan yang bernama chyme akan masuk ke usus halus.

Di dalam usus halus, tubuh mencerna makanan lebih lanjut dengan bantuan enzim pencernaan dari pankreas dan empedu dari kantong empedu. 

Pankreas mengeluarkan enzim untuk memecah karbohidrat, protein, dan lemak menjadi bentuk yang lebih sederhana.

Empedu membantu dalam pencernaan lemak menjadi asam lemak dan gliserol yang mudah tubuh serap.

5. Penyerapan nutrisi

Nutrisi yang sudah dicerna akan diserap oleh dinding usus halus melalui vili dan mikrovili. Nah, nutrisi yang terserap termasuk glukosa dari karbohidrat, asam amino dari protein, serta asam lemak dan gliserol dari lemak.

Nutrisi ini kemudian akan aliran darah bawa dan angkut ke seluruh tubuh ebagai sumber energi dan nutrisi.

6. Ke usus besar

Sisa-sisa makanan yang belum dicerna akan masuk ke usus besar. Di sini, air dan garam akan diserap kembali oleh tubuh, dan sisa makanan akan membentuk feses yang akan dikeluarkan melalui anus sebagai limbah.

Itulah alur pencernaan makanan dalam tubuh kita. Proses ini memastikan bahwa nutrisi dari makanan dapat diserap dan digunakan oleh tubuh. Sementara sisa-sisa yang tidak dapat dicerna dikeluarkan dari tubuh sebagai feses. 



sumber;https://www.halodoc.com/artikel/10-jenis-organ-pencernaan-manusia-dan-fungsinya0

Rabu, 02 Agustus 2023

Makanan Sebagai Sumber Energi Manusia

Nah, ketika mengonsumsi sebuah makanan sangat dianjurkan pada makanan yang mengandung beragam zat penting, mulai dari karbohidrat, protein, mineral, vitamin, dan lain sebagainya, supaya tubuh dapat selalu sehat. Namun, asupan zat makanan tersebut harus memiliki kontrol yang baik, apabila berlebihan maka tentu saja akan menjadikan tubuh justru tidak sehat. Ingat, segala yang berlebihan itu memang tidak baik bukan?

Lalu, apa saja ya zat makanan yang dapat berfungsi sebagai sumber energi supaya tubuh kita selalu kuat untuk beraktivitas sehari-hari? Bagaimana pula batasan yang tepat untuk asupan zat-zat makanan tersebut? Nah, supaya Grameds memiliki pengetahuan akan makanan bergizi yang berfungsi sebagai sumber energi, yuk simak ulasan berikut ini!

zat makanan sebagai sumer energi

https://www.pexels.com/

Zat Makanan Yang Berfungsi Sebagai Sumber Energi

Apabila terdapat pertanyaan mengenai “zat makanan apa yang memiliki fungsi sebagai sumber energi supaya tubuh dapat kuat dalam melakukan aktivitas sehari-hari”, maka jawabannya adalah zat karbohidrat, protein, dan lemak. Yap, tiga jenis zat makanan tersebut berperan penting supaya tubuh tidak selalu merasa lelah ketika beraktivitas. Nah, berikut ini adalah uraian mengenai tiga zat makanan sebagai sumber energi tubuh!

1. Karbohidrat

Karbohidrat menjadi salah satu zat yang terkandung di dalam makanan dan berfungsi sebagai sumber energi bagi tubuh. Karbohidrat merupakan suatu kelompok senyawa dapat dapat melewati proses hidrolisis (pemecahan senyawa kimia melalui penambahan air) menjadi polisakarida, aldehid, dan keton. Apabila di dalam tumbuhan, karbohidrat akan berupa amilum atau pati. Pati tersebut adalah polimer yang dibentuk dari glukosa jenis monomer, yang apabila dihubungkan dengan rantai maka mirip dengan maltosa, misalnya amilosa dan amilopektin. Jika dilarutkan dengan iodin, amilosa biasanya akan berwarna biru, sementara amilopektin akan berwarna merah ungu. Singkatnya, karbohidrat adalah suatu jenis zat yang terkandung di dalam makanan, baik itu masih dalam bentuk mentah maupun sudah matang.

Keberadaan karbohidrat tentu saja memberikan peran penting dalam kehidupan sehari-hari, sebab menjadi salah satu sumber energi baik itu kepada manusia maupun hewan yang mengkonsumsinya. Karbohidrat memiliki beberapa unsur, antara lain karbon, hidrogen (H), dan oksigen (O). Pada manusia dengan kondisi tinggi karbohidrat alias dalam keadaan tidak kelaparan, konsentrasi glukosa menjadi bertambah fungsinya.

Jenis-Jenis Karbohidrat

a) Monosakarida (Gula Sederhana)

Monosakarida adalah suatu senyawa yang memiliki kandungan enam atau lima buah atom karbon. Jenis karbohidrat yang satu ini tidak dapat terhidrolisis menjadi lebih sederhana lagi, tetapi justru menghasilkan hidrolisis dari tiga golongan lainnya. Senyawa dalam monosakarida ini tidak berwarna, mempunyai rasa manis, berbentuk kristal, dan dapat larut di dalam air.

Salah jenis monosakarida yang penting untuk tubuh adalah glukosa alias gula yang mana memiliki enam atom karbon. Glukosa ini memiliki rumus kimia C Glukosa yang menjadi jenis karbohidrat paling umum sekaligus senyawa organik yang paling banyak ditemui di alam.

b) Oligosakarida

Yakni suatu senyawa yang berisikan dua atau lebih dari gula sederhana yang kemudian dihubungkan oleh pembentukan asetal. Pembentukan asetal ini terjadi antara gugus aldehid (keton) dengan gugus hidroksil. Jika terdapat dua gula sederhana kemudian digabungkan maka akan menjadi disakarida, sementara jika tiga gula digabungkan maka akan menjadi trisakarida. Nah, ikatan penghubung gabungan gula tersebut dinamakan glikosida.

Ikatan glikosida dapat melalui proses hidrolisis oleh asam encer supaya dapat menghasilkan komponen monosakarida. Disakarida yang terdapat di alam misalnya sukrosa, laktosa, dan maltosa.

c) Polisakarida

Yakni senyawa yang terdiri atas banyak ikatan gula sederhana dan kemudian dihubungkan dalam ikatan glikosida Polisakarida ini meliputi adanya selulosa, pati, dan dekstrin, yakni substansi utama yang tidak dapat larut di dalam air dan tidak mempunyai rasa.

Ciri-Ciri Karbohidrat

  • Terdiri atas unsur C, H, dan O dengan perbandingan 1 atom C, 2 atom H, dan 1 atom O.
  • Biasanya terdapat pada tumbuhan dan binatang yang berperan sebagai struktural dan metabolik.
  • Karbohidrat pada tumbuhan biasanya digunakan untuk proses fotosintesis, yakni CO2 + H2O dan menghasilkan amilum atau selulosa.
  • Karbohidrat tidak dapat dihasilkan oleh binatang.
  • Melalui proses metabolisme, karbohidrat dapat menjadi zat utama sebagai sumber energi dan cadangan energi.

Contoh Karbohidrat

a) Sukrosa

Tumbuhan yang terdapat karbohidrat sukrosa adalah tebu, nanas, dan aprikot. Sayangnya, keberadaan jenis karbohidrat yang satu ini apabila dikonsumsi secara berlebihan justru akan merusak kesehatan gigi. Tidak hanya itu saja, mengkonsumsi sukrosa tanpa adanya kontrol juga akan berhubungan dengan sindrom metabolik sehingga menyebabkan diabetes mellitus.

b) Maltosa

Biasanya disebut juga dengan gula malt, yang mana berisikan dua molekul glukosa yang bergabung. Biasanya, maltosa akan melalui proses hidrolisis oleh maltase di dalam usus.

c) Laktosa

Biasanya disebut dengan gula susus sebab banyak ditemukan dalam susu. Laktosa adalah molekul gula besar yang terdiri dari dua molekul gula yang lebih kecil, yakni glukosa dan galaktosa. Sama halnya dengan maltosa, zat karbohidrat ini juga melalui hidrolisis di usus.

Sumber Karbohidrat Dalam Bentuk Makanan

  • Jagung

Selain nasi, jagung juga kerap dijadikan sebagai sumber karbohidrat bagi tubuh, terutama di daerah Madura dan Nusa Tenggara Timur. Makanan jagung ini biasanya diolah dengan cara direbus dan memiliki kandungan asam folat serta serat yang baik bagi tubuh.

  • Ubi

Mirip dengan singkong, ubi juga merupakan akar tanaman yang ternyata memiliki kandungan karbohidrat dalam jumlah banyak. Pada ubi berwarna oren, mengandung beta karoten yang dapat berperan sebagai vitamin A sekaligus mencegah kanker. Sementara pada ubi berwarna ungu yang biasanya dijadikan sebagai pewarna makanan ini ternyata juga baik dalam mencegah penyumbatan darah dan memiliki kandungan antioksidan. Ubi biasanya akan diolah dengan berbagai cara, misalnya dikukus, digoreng, atau bahkan dibuat sebagai kue.

  • Oat

Oat ini sebenarnya berasal dari gandum dan berperan penting untuk menurunkan kolesterol tubuh. Biasanya, oat akan diseduh atau direbus hingga menyerupai bubur. Namun, Grameds juga dapat menambahkannya ke dalam kue atau roti.

  • Kentang

Kentang mengandung karbohidrat dengan kalori rendah sehingga cocok untuk program diet. Cara mengolahnya juga beragam, misalnya digoreng, dibakar, direbus, dan ditumbuk. Ketika pelaksanaan program diet, biasanya kentang akan disajikan dengan sayur dan lauk pendamping.

Loaded0.99%

Fungsi Karbohidrat Bagi Tubuh

  • Sebagai penyeimbang asam dan basa di dalam tubuh.
  • Sebagai unsur utama dalam proses metabolisme.
  • Dapat mencegah terjadinya ketidaksempurnaan proses oksidasi lemak.
  • Sebagai pemasok energi tubuh.
  • Membantu memperlancar proses pencernaan.
  • Sebagai unsur utama dalam mengoptimalkan kerja protein.
  • Memberikan efek kenyang sebab memiliki kandungan selulosa.
  • Mencegah terbentuknya proses ketosis.
  • Membantu penyerapan kalsium.
  • Pembentuk senyawa lainnya, misalnya asam lemak dan asam amino.
  • Sebagai komponen penyusun gel dalam inti sel.

2. Protein

Protein adalah senyawa makromolekul polipeptida yang tersusun dari sejumlah asam amino yang kemudian dihubungkan dengan ikatan peptida. Senyawa protein dapat ditemukan pada manusia, hewan, dan tumbuhan. Protein lebih mirip dengan substansi organik lainnya misalnya lemak dan karbohidrat, tetapi protein lebih memiliki kandungan nitrogen, fosfor, dan bes



Klasifikasi Protein

Apabila didasarkan pada struktur molekulnya, protein dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yakni:

a) Protein Globular

Yakni protein yang berbentuk bulat atau elips dengan adanya rantai polipeptida berlipat.

b) Protein Fiber

Yakni protein yang berbentuk serat atau serabut dengan adanya rantai polipeptida memanjang pada satu sumbu.

Sumber Protein

Pada dasarnya, sumber protein yang berguna sebagai sumber energi manusia ini dapat digolongkan menjadi 2 macam, yakni sumber protein konvensional dan non-konvensional.

a) Protein Konvensional

Protein konvensional adalah sumber protein yang berupa hasil pertanian dan peternakan pangan, serta produk-produk hasil olahannya. Berdasarkan sifatnya, sumber protein ini dapat dibagi lagi menjadi golongan yakni protein nabati dan protein hewani.

  • Protein nabati

Yakni protein yang berasal dari bahan nabati alias hasil tanaman, terutama biji-bijian dan kacang-kacangan. Sementara itu, sayuran dan buah-buahan tidak memberikan kontribusi protein dalam jumlah yang cukup.

  • Protein Hewani

Yakni protein yang berasal dari hasil hewani, misalnya daging (baik itu sapi, ayam, kambing, dan kerbau), telur ayam, telur bebek, susu sapi, dan hasil perikanan (baik itu ikan, kerang, udang, kepiting, dan lainnya).

Protein hewani ini disebut-sebut sebagai jenis protein yang memiliki mutu tinggi, sebab mengandung asam amino esensial yang lengkap. Tidak hanya itu saja, protein hewani juga memiliki daya cerna yang tinggi sehingga jumlah yang diserap oleh tubuh juga akan tinggi.

b) Protein Non-Konvensional

Merupakan sumber protein baru yang akhir-akhir ini tengah dikembangkan melalui teknologi berstandar tinggi, guna menutupi kebutuhan penduduk dunia akan protein. Sumber protein ini biasanya berasal dari mikroba (baik itu bakteri, khamir, atau kapang) dan dikenal sebagai protein sel tunggal. Sayangnya, hingga sekarang ini produknya belum berkembang sebagai bahan pangan untuk dikonsumsi.

Fungsi Protein

  • Membantu proses pertumbuhan sel-sel tubuh, terutama pada anak-anak dan remaja.
  • Membantu kerja tubuh dalam menetralkan zat-zat asing yang masuk ke dalam tubuh.
  • Mengatur metabolisme tubuh.
  • Sebagai asupan utama, terutama bagi mereka yang tengah diet rendah gula.
  • Menjaga keseimbangan antara asam basa dan cairan dalam tubuh.
  • Berperan penting dalam menjaga stabilitas pH cairan tubuh.
  • Bahan utama dalam sintesis substansi, misalnya hormon, zat antibodi, dan lain-lain.

Ciri-Ciri Protein

  • Memiliki susunan kimia yang khas, sebab berupa senyawa murni.
  • Memiliki bobot molekul yang khas.
  • Memiliki urutan asam amino yang khas, terinci dalam genetik.

Kebutuhan Protein Bagi Tubuh

Kebutuhan tubuh manusia akan protein dapat dihitung dengan mengetahui jumlah nitrogen yang hilang. Apabila seseorang mengkonsumsi makanan tanpa protein, maka nitrogen yang ada di dalam tubuh akan keluar. Maka dari itu, jumlah protein yang terbuang maka akan mewakili jumlah nitrogen. Nitrogen ini biasanya akan keluar bersama urine, dengan rata-rata 16 mg/kg berat badan dan feses 12 mg/kg berat badan.

3. Lemak

Lemak adalah suatu molekul yang terdiri dari oksigen, hidrogen, karbon, dan terkadang ada juga nitrogen serta fosforus. Lemak dapat juga disebut sebagai sumber energi yang dipadatkan. Manusia tentu saja mempunyai kadar lemak yang seimbang sebagai cadangan energi tetap. Namun, apabila lemak dalam tubuh memiliki jumlah yang melebihi batas normal, justru akan menyebabkan tubuh menjadi obesitas dan pada akhirnya akan menimbulkan berbagai macam jenis penyakit kronis. Maka dari itu, kadar lemak berlebih yang ada di dalam darah, harus dihilangkan dengan cara olahraga dan diet.

Molekul yang terdapat di dalam lemak ada 4 bagian, yakni 1 molekul gliserol dan 3 molekul asam lemak. Dalam asam lemak terdapat rantai hidrokarbon dan gugus karboksil.

Klasifikasi Lemak

Berdasarkan komposisi kimia, lemak dalam tubuh dapat diklasifikasikan menjadi 3 jenis, yakni:

a) Lemak Jenuh

Berupa ikatan moietas asam lemak dalam suatu ikatan tunggal. Misalnya, asam palmitat dan asam stearat yang biasanya dapat ditemukan di dalam gajih atau lemak hewan.

b) Lemak Tak Jenuh Tunggal 

Jenis lemak ini mengandung satu ikatan rangkap. Misalnya asam oleat yang biasanya ditemukan dalam minyak zaitun.

c) Lemak Tak Jenuh Ganda

Yang jenis lemak yang mengandung lebih dari satu ikatan rangkap. Misalnya asam linoleat yang biasanya ditemukan dalam minyak biji-bijian, minyak kedelai, dan minyak jagung.

Fungsi Lemak

  • Sebagai sumber energi. Terutama pada lemak dioksidasi, yang mana dapat juga berguna untuk mempertahankan suhu tubuh.
  • Membangun jaringan tubuh, yakni dengan sebagian lemak yang masuk ke dalam sel-sel tubuh.
  • Pelindung organ tubuh. Sekitar 45% lemak berada di rongga perut dan melindungi organ-organ tersebut dari benturan atau bahaya dari luar tubuh.
  • Mencegah kehilangan panas dari dalam tubuh.
  • Mencegah timbulnya rasa lapar, terutama ketika sehabis makan.
  • Membantu penyerapan dari dalam usus, sebab biasanya terkandung vitamin-vitamin yang larut lemak.
  • Menghemat protein, terutama ketika tubuh dalam kondisi sakit.
  • Sebagai pelumas dalam proses pencernaan.

Sumber Lemak

a) Lemak Hewan

Meliputi gajih dari berbagai hewan, misalnya sapi, kambing, dan ayam. Gajih ini juga biasanya terdapat di ternak unggas, misalnya telur, susu, dan produk olahan lainnya. Jaringan ikan berdaging warna gelap contohnya ikan sarden, salmon juga mengandung lemak hewan.

b) Lemak Nabati

Meliputi minyak zaitun, minyak kelapa, minyak jagung, minyak sawit, dan lain-lain. Semua lemak nabati tersebut mengandung sterol nabati yang tidak mudah untuk diserap oleh usus, tetapi bukan kolesterol.

Nah, itulah ulasan mengenai zat makanan apa saja yang berfungsi sebagai sumber energi bagi tubuh.Grameds harus rutin mengkonsumsi makanan yang mengandung tiga zat makanan tersebut supaya dapat kuat dalam beraktivitas sehari-hari ya…